Minggu, 06 Mei 2012

CONTOH PIDATO

Bapak dan Ibu Guru yang kami hormati

Para dewan juri yang kami hormati

Serta teman-teman yang kami banggakan

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Alhamdulilalahi Robbil ‘alamin wabihi nasta’inu ‘ala umuridunya wa diin wa sholatu wassalamu ‘ala asrofil anbiai wal mursalin wa ‘ala alihi washakhbihi ajma’in ama ba’du.

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang telah memberi nikmat kita berupa nikmat kesempatan, kesehatan dan akal pikiran sehingga sampai kesempatan ini kita dapat berperan aktif dalam mensukseskan kegitan lomba yang kita laksanakan saat ini.

Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Besar kita Baginda Rasullulah SAW. Yang telah menuntun kita semua dari zaman kebodohan menuju zaman yang terang benderang

Bapak dan Ibu guru serta teman-teman yang kami hormati

Pada kesempatan yang berbahagia ini, izinkanlah saya membawakan sebuah pidato yang berjudul “Generasi Muda Sebagai Penerus Bangsa”.

Bapak dan Ibu Guru, Dewan Juri serta teman teman sekalian yang kami hormati

Mengawali pidato ini, maka saya akan mengutip sebuah sebuah pesan dari Bung Karno yang merupakan Presiden pertama sekaligus motivator bangsa yakni “ berikan aku tujuh pemuda pilihan, maka aku akan memindahkan gunung Himalaya dari tempatnya”. Pernyataan tersebut memiliki arti bahwa apabila Negara kita ingin Berjaya dan menguasai dunia maka semuanya tergantung kualitas pemudanya. Namun sangat disayangkan kondisi bangsa Indonesia saat ini sangatlah memprihatinkan. Khususnya kalangan pemuda dan pelajar saat ini sungguh jauh dari harapan Bung Karno dan Pendiri Negara kita. Harus kita akui, harus kita sadari betapa banyak pemuda, betapa banyak pelajar yang terjerumus dalam kenakalan remaja dan melupakan kewajiban mereka untuk menuntut ilmu. Mata kita menyaksikan, telinga kita mendengar banyaknya tawuran pelajar di mana-mana termasuk di Kabupaten Nunukan yang terjadi baru-baru ini di SMK. Bukan hanya itu Bapak Ibu, perilaku menyimpang yang lain seperti pelajar yang terlibat Narkoba, Pergaulan Bebas dan kasus kejahatan lainnya. Kalau sudah begini keadaan pelajar, akan dibawa ke mana Negara kita tercinta ini? Naudzubillah

Bapak dan Ibu Guru, Dewan Juri serta teman teman sekalian yang kami hormati

Adapun penyebab masalah kenakalan remaja bisa bermacam-macam. Bisa akibat salah pola asuh orang tua atau dari dalam keluarga itu sendiri. Juga bisa karena penggunaan waktu luang yang tidak terarah sehingga memilih lingkungan dan teman bergaul yang tidak tepat. Mari kita ingat kembali apa yang Rasulullah sampaikan kepada kita. Apabila kita bergaul dengan tukang las maka akan kebagian bau asapnya. Jika kita bergaul dengan tukang minyak wangi maka akan kebagian wanginya. Dari perumpamaan tersebut dapat kita petik hikmah bahwa untuk memperbaiki keadaan remaja dan pelajar itu terpulang dari kemauan dan usaha kita sendiri. Sebagaimana pepatah yang berbunyi “Where is the want there is a way, di mana ada kemauan maka disitu ada jalan

Olehnya itu teman-teman sekalian, marilah kita menyadari bahwa sesungguhnya tugas utama kita sebagai generasi penerus bangsa adalah belajar, belajar dan terus belajar. Dan yang perlu kita tanamkan bahwa belajar itu bukan hanya sekedar menghafal materi pelajaran yang diberikan oleh guru, bukan hanya sekedar menulis, menghitung dan membaca akan tetapi belajar itu harus bermakna teman, adakah yang tahu cara belajar yang bermakna? Jawabannya adalah belajar dengan mengetahui, memahami serta diamalkan dalam kehidupan kita sehari-hari. Betul apa betul?

Bapak dan Ibu Guru, Dewan Juri serta teman teman sekalian yang kami hormati

Tentunya di sekolah kita setiap hari senin membaca dan mengikrarkan janji siswa setiap hari Senin yang intinya mengajak kita menjadi pelajar yang bertakwa, hormat terhadap sesama, belajar yang tekun, berpacu meraih prestasi dan menjadi pemuda yang bertanggung jawab. Apabila kita dapat mengamalkan nilai-nilai tersebut baik di sekolah, rumah maupun di masyarakat maka itulah yang dinamakan Pemuda yang Handal serta Generasi yang berkualitas yang insyaalah nantinya dapat meneruskan cita-cita bangsa yang adil dalam kemakmuran dan makmur dalam keadilan.

Untuk menutup pidato ini, marilah kita merenungkan serta semoga bermohon kepada Allah SWT senantiasa membuka pikiran kita yang semula malas kemudian dapat berubah menjadi rajin belajar, yang semula sering melanggar kemudian jadi orang yang patuh, yang semula sering bertindak curang kemudian menjadi orang yang amanah, semoga dengan petunjukNya maka Bangsa kita Indonesia Khususnya daerah Nunukan menjadi Negeri yang Baldatan Toyyiban warabbun gafur, Negeri yang damai, aman serta diridhoi Allah Swt. Amin

Akhir kata jika ada jarum yang patah jangan simpan di dalam laci, jika ada kata yang salah jangan simpan di dalam hati.

Hadanallahuwaiyyaku ajemain

Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatu

Artikel yang berkaitan



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarokatu. Selamat Datang di Blog SRIADY FAISAL, Ingat beri komentar, Terima kasih