Minggu, 29 April 2018

PENGENALAN JENIS BAHAN BONSAI EDISI PERTAMA

    Pengenalan jenis bahan bonsai merupakan sesuatu yang sangat penting. Hal tersebut karena sangat berkaitan dengan teknik pemilihan bahan yang prospek dan layak kontes. "Bonsai bukanlah sebuah produk suka-suka melainkan produk seni yang qualified dan  layak kontes". 
   Untuk lebih mengenal berbagai bahan bonsai, berikut ini disajikan panduan yang dikutip dari penjelasan beberapa Narasumber  sebagai berikut:
1. BERINGIN TAIWAN/ KIMENG/ CHINEESE
    BANYAN TREE (FICUS MICROCHARPHA)
2. HOKIANTEA BUAH/ TEH HOKIAN/ 
    FUKIANTEA (CARMONNA RELLUSA)

3. DELIMA BATU(PUNNICA GRANNATUM)
4. ASAM SARAF(SABINEA SP.)
5. PHUSU BATU #IMPORT (CELTIS
    CINNENSIS)

6. WAHONG GUNUNG/ THE STINGKY LADY/
    BUAS BUAS(PREMMNA SERRATIFOLIA)

7. MURBEI(MORUS ALBA)

8. KAWISTA BATU (FERRONIA GIANT
    ELEPHANTUM)

9. KAWISTA KERIKIL (FERRONIA LUCIDA)

10. ASAM THAILAND/SWEET TAMMARIND
      (TAMMARINDUS /TAMMARINNA INDICA
      LAKHAM)

11. BIDARA(ZIZIPHUS MAURITIANA)

12. ZAITUN(OLEA EUROPAEA)

13. BLACK OLIVE/ZAITUN HITAM(BUCIDA
      SPINOSA)

14. AMPELAS/ REMPELAS /PAPER FIG
      TREE(FICUS AMPELAS)

15. LOHANSUNG (PODOCARPUS
      MICROPHYLLA)

16. ARABICA/ KLAMPIS HITAM/ IRENG
      (ACACIA SP.)

17. KALIAGE
       (NOT AVAILABLE)

18. SISIR DAUN BULAT (CHUDRANIA
      CHOCHINCHINENSIS SP.)

19. GULO GUMANTUNG (FLACOURTIA
      INDICA BURM MERR F.)

20. GULO GUMANTUNG DAUN LANCIP
      (VANGUERIA SPINOSOSA

21. SANCANG(PREMMNA MICROPHYLLA)

22. SIANCHI /CHERRY BARBADOS
      (MALPHIGHIA EMARGINATA)

23. PINUS (PINUS MERKUSII)

24. JAPANEESE BLACK PINE/PINUS HITAM
      JEPANG(PINUS THUNBERGHI)

25. RUKAM BUAH KECIL (FLACOURTIA
      INDICA)

26. LOBI LOBI(FLACOURTIA INNERMIS)

27. GULO GUMANTUNG (VANGUERIA
      APICULLATA K. SCHUMM)

28. PUNG/RIPUNG(ACACIA FARNENSIANA)

29. PILANG(ACACIA LEUCHOPHLOLEA)

30. MUSTAM(DYOSPHYROS MONTANA)

31. PHUSU BATU(CELTIS CINNENSIS)

32. TRENGGULUN (PROTTIUM JAVANICUM)

33. MELATI COSTA (BRUNFELSIA
      UNIFLORA)

34. CEMARA SINENSIS (JUNIPERRUS
      CINNENSIS)

35. CEMARA SINENSIS ITHOIGAWA
      (JUNIPERRUS CINNENSIS ITHOIGAWA)

     Demikian artikel pengenalan jenis bahan bonsai edisi 1, dan akan bersambung pada edisi selanjutnya. Semoga bermanfaat.
Penulis (SF)
Sumber: Syamsul Muarief. 2018. 

Jumat, 27 April 2018

Pembentukan Tajuk Pohon Bonsai

     Menurut Syamsul Muarief bahwa dalam proses pembentukan tajuk pohon dikenal istilah segitiga Simetris dan Asimetris Bonsai. 
A. Segitiga Simetris (Chokkan)
    Segitiga simetris adalah segitiga yang terbentuk dari satu garis batang pohon. Contoh gambar:


B. Segitiga Asimetris
     Segitiga asimetris merupakan segitiga yang terbentuk dari 2 atau lebih garis batang pohon. Contoh gambar:
      Pembentukan tajuk dipengaruhi estetika alam berupa tempat hidup dan iklim. Pada Iklim tropis, apec  pohon menumpul dan tajuknya memiliki kecenderungan membentang seperti payung, karena paparan sinar matahari yang tinggi/merata. Pada daerah 4 musim/sub tropis, maka apec pohon cenderung meruncing, karena pohon mengejar intensitas cahaya yang sedikit. 
     Selanjutnya, proses pembentukan tajuk pohon perlu memperhatikan porsi dan proporsi jarak antar cabang. Hal tersebut karena cabang merupakan tempat tumbuhnya ranting, anak ranting, cucu ranting dan seterusnya. Penentuan jarak cabang dan ranting  berdasarkan kaidah filosofi China Kuno “Selebar-lebarnya ruang, kudanya bisa lewat dan sekecil-kecilnya ruang, jarumnya bisa masuk”. Kuda dianalogikan sebagai cabang yang artinya jarak antar cabang 1, 2, 3 dan seterusnya tidak saling tumpang tindih. Sekecil-kecilnya ruang, jarumnya bisa masuk. Jarum dianalogikan sebagai ranting artinya jarak antar ranting harus kelihatan jelas dan tidak tumpang tindih.  Dan dipersyaratkan, agar sinar matahari menembus dari Apec (puncak tajuk/tajuk tertinggi)ke dasar pot.
     Sebuah bonsai tidak perlu terlalu rimbun yang terpenting adalah porsi dan proporsi cabang dan ranting sesuai. 

(SF)
Sumber: Syamsul Muarief. 2018 
        

Kamis, 26 April 2018

Teknik Pemilihan Jenis Bahan Bonsai dan Beberapa Teknik Gerak Dasar

Teknik Pemilihan Bahan Bonsai

      Proses pemilihan bahan bonsai dimulai dari pengenalan karakteristik pohon yang akan dibonsai. Tujuannya agar bisa menyeleksi bahan bonsai yang direkomendasikan. Menurut Syamsul Muarief atau Mas Arief Uwuh Angkringan KBBI, terdapat 174 jenis pohon asli endemik Indonesia yang dapat dijadikan bonsai. Namun hanya beberapa yang recommended.
       Lebih lanjut  Arief berpendapat, kriteria bahan bonsai yang recommended antara lain:
  1. Memiliki daun yang bisa mengecil 1/7 dari daun asli.
  2. Memiliki percabangan dan Ranting yang rapat.
       Tips pemilihan bahan bonsai:
  1. Memiliki akar minimal 3 atau lebih.
  2. Memiliki gerakan sampai ujung membentuk segitiga.
  3. Tinggi bahan harus 3 x jari-jari lingkar batangnya.
  4. Memiliki calon tunas, cabang yg banyak.

Kriteria tersebut, dapat dijadikan sebagai acuan untuk memilih bahan bonsai yang tepat. Setelah memperoleh bahan yang recommended, selanjutnya dapat diberikan sentuhan gerak dasar mulai dari akar hingga ujung bagian atas. Tujuannya untuk membentuk ukuran yang seimbang, proporsional, serta menyesuaikan dengan gaya bonsai yang dipilih.  
         
Berikut beberapa contoh teknik gerak dasar:
Contoh 1: 
Gambar 1:Serut/streblus asper
Gambar 1 menunjukan pemotongan batang dan cabang dengan perbandingan 1/3. 

Tinggi batang ideal diperoleh dengan rumus:

Tinggi = 3 x Jari-jari batang bawah

Untuk memperoleh panjang jari-jari dihitung dengan menggunakan rumus keliling lingkaran sebagai berikut:
Keliling batang bawah = Phi X Diameter
Diameter = Keliling batang bawah : 3, 14
Jari-jari = Diameter : 2

Panjang cabang ideal juga diperoleh dengan rumus 1/3, sebagai berikut:
Panjang cabang ideal = 3 X Jari-jari pangkal cabang yang melekat di batang utama 

Contoh 2:

        Gambar 2 Serut/streblus asper berupa sketsa proses program akar, pembentukan anak cabang dan ranting.

       Bonsai yang baik memiliki minimal 3 akar utama atau lebih. Panjang akar juga berlaku rumus 1/3 jari-jari dari pangkal akar utama. Agar target program akar tercapai, maka dapat dilakukan melalui proses training akar.

                Gambar 3. Training akar

Contoh 3:
                  Gambar 4 Ficus Microcharpha

Gambar 4 menunjukkan proses untuk memperoleh keseimbangan gerak dasar mulai dari akar, tinggi batang utama, panjang cabang, serta memiliki anak cabang dan ranting yang tidak saling tumpah tindih dan tidak menutupi batang utama. Teknik perbesaran batang utama dapat dilakukan dengan cara menempel atau menggabungkan batang beberapa pohon yang sejenis untuk memperoleh ukuran yang diharapkan dan proporsional. Namun hanya FICUS RETUSA/ Beringin Iprik dan FICUS MICROCHARPHA/ Kimeng yang direkomendasikan. Kedua pohon ini sangat mudah menyatu dan sanggup menutupi bekas campur tangan manusia sehingga masih terkesan asli.
      Selanjutnya Arief menjelaskan bahwa bonsai harus memiliki percabangan dan ranting yang rapat. Tumbuhnya anak cabang dan ranting diupayakan tidak tumpang tindih dan bersilangan, tidak menutup gerak dasar batang dan gerakannya sampai ujung bagian atas membentuk segitiga. Cabang dari batang utama diusahakan zig zag dan tidak sejajar untuk menjaga ukuran proporsional dan keseimbangan. 
   Sementara itu untuk mengarahkan cabang dan ranting dapat dilakukan melalui pengawatan.
     Teknik Pengawatan dilakukan untuk membantu pembentukan (membetulkan lekukan atau arah) batang, cabang atau ranting. Kawat yang dipakai adalah kawat tembaga atau aluminium karena tidak berkarat sehingga tidak meracuni tanaman. Besar kawat yang dipakai sekitar 1/3 dari besar batang, cabang atau ranting yang dililit. Boleh menggunakan 2 buah kawat sekaligus, dengan ketentuan kawat tidak saling menindih. Sudut lilitan kawat kira-kira 45 derajat dengan jarak yang relatif sama.
        Hal lain yang merupakan syarat bonsai yang recommended menurut arief adalah ukuran daun yang bisa perkecil 1/7 dari daun aslinya. Salah satu cara mengecilkan daun bonsai adalah dengan menggunduli semua daunnya (total prunning), kemudian mengurangi pemberian air semaksimal mungkin asal tidak layu, maka daun baru yang tumbuh akan lebih kecil.

Jumat, 27 Maret 2018
Oleh: Sriady Faisal, S. Pd
Narasumber tim KBBI:
  1. Syamsul Muarief (Mas Arief Wedan Uwuh Angkringan)KBBI
  2.  Iyan Sastro Bonsai Art (KBBI)
  3.  Eko Salyanto (KBBI)
  4. Akank Umbaran (KBBI)
  5. Yustanto Ater YaZid (KBBI)
  6. Marulli Beo (KBBI)
  7. Mas Baidowi Brow (KBBI)

Rabu, 25 April 2018

Jenis pohon yang bisa dibonsai ( Oleh KBBI )

1. Ampelas - Ficus Ampelas
2. Anting Putri - Wrightia Religiosa
3.Asam Jawa - Tamarindus Indica 
4. Asam londo (pitchecolobium Dulce)

5. Asam Sarap - Sabinea Sp
6. Azalea – Rododendron Sp
7. Beringin - Ficus Benjamina
8. Beringin Dolar - Ficus Microcarpa Green Island
9. Beringin Elegan -  Ficus Compacta
10. Beringin Karet - Ficus Retusa
11. Beringin Korea - Ficus Panda
12. Beringin Taiwan (Kimeng) – Ficus Microcarpa
13. Beringin Sulawesi - Ficus Subulata
14. Black Pine - Pinus Thunbergii
15. Bodhi - Ficus Religiosa

16. Bougenvil Daun Besar - Bougainvillea Spectabilis

17. Bougenvil Glabra – Bougainvillea Glabra

18. Brazilian Rain Tree - Pithecellobium Tortum

19. Bunut - Ficus Glauca

20. Bunut Bangkok - Ficus Virens

21. Bunut Merah - Ficus Glabela

22. Buta-Buta - Excoecaria Agallocha
23. Buksus - Buxus Harlandii
24. Cemara Buaya - Juniperrus Horizontallis

25. Cemara Cina – Juniperrus Chinensis

Cemara Duri - Juniperrus Rigida
Cemara Papua - Cupresus Papuanus
Cemara Udang - Casuarina Equisetifolia
Cendrawasih - Phyllanthus Myrtifolius
Delima – Punica Granatum
Geometri – Bucida Spinosa
Gulo Gumantung/Rijanjang - Vangueria spinosa
Hokiantea Daun Kecil - Carmona Mycrophylla
Hokiantea Daun Besar (Sido Gurih) - Carmona Retusa
Ileng-Ileng / Mangsi - Phyllanthus reticulatus
Jamblang - Sysigium Cumini
Jambu Brazil Jambu Kancing – Eugenia Aquatica
Jambu Biji - Psidium Guajava
Jeruk Kingkit (Triphasia trifolia)
Kaca Piiring - Gardenia Jasminoides
Kaliandra (Powderpuff) - Calliandra
Kapasan (Pacar Laut) - Cerodendrun Merme
Karendang - Carissa Macrocarpa
Kawista Batu/Kerikil - Feronia Lucida
Kawista Buah - Limonia acidissima syn. Feronia limonia
Kembang Sepatu - Hibiscus Rosa Sinensis
Kemuning - Muraya Paniculata
Kemuning Jepang - Muraya Exotica
Ki Besi – Sageretia Sp
Ki Hideung - Diospyros Ebena
Ki Putri - Podocarpus Neriifolius
Klampis (Arabica/Arabika) - Vachellia nilotica Syn. Acacia arabica, Acacia nilotica
Kupa Landak - Plinia cauliflora
Lada-Lada - Osteomeles subrotunda
Landepan - Plectronia Horrida Syn. Canthium horridum Blume
Lantana - Lantana Camara
Loa – Ficus Glomerata
Lohansung - Podocarpus Costalis
Melati - Jasminum Multiflorum
Melati Kosta - Brunfelsia Horeana
Mentaos / Bintaos - Wrightia pubescens
Mirten - Malphigia Coccigera
Murbei - Morus Alba
Mustam – Diospyros Montana
Namnam - Cynometra Cau Lliflora
Nasi-Nasi – Sysigium Buxifolia
Nia - Neea Buxifolia
Ohna - Maba Buxifolia
Olive - Olea Europaea
Penitian - Durante Repens
Penjalin - Eugenia Lineata
Pilang - Acacia Leucophloea
Pinus – Pinus Mercusii
Phusu - Celtis Sinensis
Pohon Lilin - Parmientera Cereifera
Pohon Perak / Ki Perak- Eleagnus Latifolia
Pung / Ripung - Acacia Farnensiana
Pusaka - Timonius Sp
Pyracanta Daun Bundar - Phyracantha Angustifolia
Pyracanta Daun Panjang - Phyracantha Granulata
Rukam / Rukem Daun Kecil - Flacourtia Indica
Rukam / Rukem Daun Lebar - Flacourtia Rukam
Saeng Simbur - Desmodium Sp.
Sageretia - Sageretia Theezans
Sapu Sapu / Cucur Atap / Ujung Atap - Baeckea frutescens
Sakura Lokal / Bungur - Lagerstroemia indica
Sakura Mikro - Malpighia Glabra
Sancang - Premna Microphylla
Santigi - Pemphis Acidula
Santigi Gunung/Cantigi Ungu - Vaccinium varingifolium (Bl.) Miq.
Santigi Lanang - Lumnitzera Racemosa
Seribu Bintang - Serisa Foetida
Serut - Streblus Asper
Serut Lanang / Starblus / Streblus – Streblus Taxoides
Siantho / Dewandaru - Eugenia Uniflora
Sianci - Malpighia emarginata
Sisir - Cuadrania Cochinchinensis
Sikat Botol - Calistemon
Sinyo Nakal / Anak Nakal - Duranta erecta L.
Soka - Ixora Cocinea
Taxodium - Taxodium Distichun
Teh-tehan - Acalypha siamensis
Trenggulun - Protium Javanicum
Ulmus Lokal – Ulmus lanceifolia
Ulmus Cina – Ulmus Parvifolia
Walikukun - Actinophora Fragrance
Wahong Laut - Premna nauseosa
Wahong Gunung - Premna Serratifolia
Wareng - Gmelina elliptica
Waru - Hibiscus Tiliaceus

Daftar Referensi:
- Mas Arief Wedang Uwuh Angkringan. Diskusi KBBI
- Isnaini A.2016.m.facebook.com
- Kusmana C, Valentino N, Mulyana D. 2013. Ensiklopedia Flora Mangrove Di Kawasan Hutan Angke Kapuk Jakarta Utara, DKI Jakarta.
- Eko Salyanto, Diskusi KBBI
- Iyan Sastro, Diskusi KBBI
- Marulli, Diskusi KBBI
- Akank Umbaran, Diskusi KBBI
Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarokatu. Selamat Datang di Blog SRIADY FAISAL, Ingat beri komentar, Terima kasih