Teknik Menulis Laporan dan Artikel Penelitian
A. KARAKTERISTIK LAPORAN & ARTIKELPENELITIAN
Laporan penelitian merupakan satu kesatuan utuh dokumen yang menuliskan setiap langkah dan hasil yang didapat dari suatu kegiatan penelitian. Pad a laporan atau artikel yang ditulis berdasarkan hasil penelitian, penulis melakukan empat hal berikut.
I. Mendefinisikan dan mengklarifikasi masalah.
2. Menyingkat temuan sebelumnya untuk menginformasikan kepada pembaca tentang posisi penelitian-penelitian yang pernah dilakukan.
3. Mengidentifikasi hubungan, kontradiksi, jurang (jarak), dan inkonsistensi dalam literatur.
4. Mengusulkan langkah selanjutnya untuk memecahkan masalah.
Bartol (1981) menyebutkan empat hal yang harus dihindari pad a saat peneliti memutuskan untuk menuliskan hasil penelitian, yaitu:
1. memecah satu penelitian menjadi beberapa artikel yang overlapping;
2. hanya melaporkan satu korelasi meskipun korelasi tersebut signifikan, tetapi sangat sedikit manfaat yang bisa didapat dari hubungan tersebut;
3. laporan hasil yang negatif tanpa menyebutkan alat analisis yang digunakan;
4. masalah sudah terlalu banyak dibahas.
Dalam satu penelitian, tidak jarang kita membahas beberapa variabel, apalagi jika memang ada hubungan di antara variabel tersebut. Yang harus dihindari adalah melaporkan hasil penelitian ke dalam beberapa artikel
terpisah karenamemungkinkan variabel dan bahasan yang sama muncul berulang kali. Juga tidak adil jika kita melaporkan hasil yang negatif tanpa cukup penjelasan tentang hasil tersebut (bagaimana prosedur pemilihan sampel, instrumen yang digunakan, statistik yang diterapkan, asumsi yang mendasari penggunaan statistik, sampai sejauh mana inferensi yang dimungkinkan dari penggunaan statistik yang diterapkan).
Di samping ernpat hal yang harus dihindariBartol (1981) menyebutkan tujuh faktor yang harus diperhatikan pada saat kita bermaksud menuliskan laporan penelitian sebagai berikut.
l. Apakah pertanyaan dalam penelitian signifikan, dan kerja yang dilakukan asli dan penting?
2. Apakah instrumen yang digunakan telah menunjukkan reliabilitas dan validitas yang memuaskan?
3. Apakah hasil yang diperoleh dengan jelas berkaitan dengan variabel yang dituju dalam penelitian?
4. Apakah desain penelitian secara lengkap dan tidak meragukan telah menguji hipotesis yang ditetapkan?
2. Apakah partisipan benar-benar mencerminkan keterwakilan populasi yang dibuat dalam penelitian sehingga generalisasi yang dilakukan dapat diterima? .
3. Apakah peneliti menerapkan standar etika - jika dilakukan - dalam memberi periakuan terhadap partisipan?
4. Apakah penelitian sudah berada pada tahap siap dipublikasikan temuannya?
Tujuh aspek ini harus dijawab dengan memuaskan sebelum kita dapat mulai menulis laporan atau artikel berdasarkan hasil satu penelitian.
B. ASPEK DALAM LAPORAN PENELITIAN
Laporan penelitian yang berhasil adalah laporan yang dibaca dan dipahami target pembacanya. Untuk mencapai tujuan ini Asosiasi Psikologi Amerika menerbitkan Publication Manual of the American Psychological Association (2001) yang dapat digunakan sebagai acuan dalam menulis laporan dan artikel penelitian. Dari sumber tersebut, berikut ini tujuh aspek yang harus diperhatikan oleh penulis laporan dan artikel penelitian.
1. Halaman Judul
Judul seharusnya menyingkat ide utama dengan menarik. Judul harus merupakan pemyataan singkat dari topik utama dan mengidentifikasi variabel atau teori yang dibahas dalam artikel serta hubungan di antara variabel tersebut. Judul harus dapat menjelaskan secara jelas apa yang akan
. ditemukan pembaca dalam laporanlartikeI. Meskipun fungsi utama judul adalah memberi informasi kepada pembaca tentang penelitian, judul juga dimanfaatkan sebagai pemyataan isi materi untuk abstraksi dan jasa informasi. Judul yang baik dengan mudah disingkat menjadi judul yang lebih singkat untuk keperIuan editorial dan running head. Judul sering kali diindeks dan dikompilasi untuk berbagai keperluan. Untuk itu, hindari kata¬kata yang tidak ada gunanya karena hanya akan memperpanjang judul dan dapat dapat menyesatkan indeks. Misalnya, hindari penggunaan kata "Penelitian tentang ... " atau "Eksperimen Investigasi dari ... " di awal judul. Hindari juga penggunaan singkatan. Menuliskan dengan lengkap terminologi yang digunakan akan meningkatkan akurasi. Rekomendasi untuk judul adalah 10-12 kata.
Berikut ini contoh judul laporanlartikel penelitian yang memenuhi persyaratan di atas.
a. Relevansi Kompetensi Berbahasa Inggris dengan Kompetensi yang Dibutuhkan Dunia Kerja: Kasus Lulusan SMU di Kota Denpasar, Bali
a. Penggunaan Buku Besar dalam mengembangkan kemampuan Berbahasa Anak di taman Kanak-kanak
a. Persepsi Guru terhadap pengunaan Buku Teks Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar
2. Abstrak
Abstrak adalah ringkasan singkat dan lengkap dari isi artikel yang memungkinkan pembaca untuk melihat isi artikel dengan cepat, seperti juga judul dimanfaatkan dalam pembuatan indeks dan pemanggilan kembali artikeI. Abstrak yang dipersiapkan dengan matang merupakan paragraf terpenting dalam laporan atau artikel kita. Hampir sernua pembaca akan memulai kontak pertama mereka dengan laporan atau artikel dengan melihat abstrak. Pembaca sering kali memutuskan untuk membaca artikel setelah menilai abstraknya. Abstrak harus penuh dengan informasi, tetapi enak dibaca, terorganisasi, ringkas, dan utuh. Penggunaan kata kunci akan memudahkan pembaca untuk menemukan artikel kita.
Abstrak disyaratkan akurat, ringkas, mudah dipaharni, dan informatif.
Saran untuk Abstrak dari studi empirik (± 120 kata). a. Masalah yang diteliti: satu kalimat.
a. Subjek, spesifikasikan karakteristik utama, seperti jumlah, tipe, jenis kelamin, umur.
b. Metode penelitian (termasukalat, cara pengumpulan data, nama tes).
d. Temuan, tingkat signifikansi statistik.
e. Kesimpulan dan implikasi.
Berikut ini satu contoh abstrak dari artikel yang ditulis berdasarkan hasil penelitian.
Gender dalamKemandlrlan Belajar: Benarkah Berbeda?
Konstruksl sosial pada masyarakat Indonesia masih membedakan peran laki-laki dan perempuan yang erat dikaitkan dengan 'perbedaan karakteristlk di antara dua jenis kelamin ini. Salah satu aspek yang mendapat imbas dari pandangan Ini adalah pembedaan kesempatan untuk mendapatkan pendidikan. Data pendidikan Indonesia menunjukkan bahwa angka partisipasi laki-laki dalam pendidikan formal lebih tinggl daripada perempuan. Perbedaan angka partisipasi ini makln meninggi seiring dengan meningginya tingkat pendidikan. Salah satu alasan yang dikemukan untuk menjustifikasi ketimpangan ini adalah adanya stigma bahwa kemandirian belajar perempuan lebih rendah darl pada laki-laki. Makalah ini mengupas hasl penelitian terhadap tingkat kemandirlan belajar mahasiswa di perguruan tinggi. Sampel perguruan tinggi dipilih secara sengaja dengan mengambil institusi yang menerapkan sistem pendidikan tatap muka (UGM, ITB, UI, dan UNILA) dan institusi yang menerapkan sistem pendidikan jarak jauh (UT). Dari tiap institusi pendidikan tatap muka dipitth 30-40 responden dengan menggunakan sistem kuota. Dengan cara yang sama, diambil 66 responden dari UT. Tingkatkemandirian belajar diukur dengan instrumen Self-Directed Learning Readiness Scale (SDLRS) yang dikembangkan khusus untuk mengukur tingkat kesiapan belajar. Hasl penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa .laki-laki dan mahasiswa perempuan sama-sama memiliki nilai SDLRS yang berada pada kelompok yang sama. Dengan kata lain, tidak ada perbedaan kecenderungan dalam tingkat belajar mandirl antara responden mahasiswa laki-laki dan perempuan.
Kata kunci: gender, kemandiran belajar, sistem belajar tatap muka, sistem belajar jarak jauh
Bagaimana pendapat Anda? Apakah contoh abstrak tersebut telah memenuhi persyaratan abstrak yang baik. Lakukan penelaahan terhadap abstrak.
.Pendahuluan
Bagian pendahuluan dapat dibagi ke dalam tiga unsur berikut ini.
a. Perkenalkan masalah. Artikel dibuka dengan pengantar yang memberikan masalah khusus yang diteliti dan menjelaskan strategi penelitian. Pad a saat menu lis pendahuluan, perhatikan hal-hal berikut.
1) Apa inti penelitian?
2) Bagaimana hipotesis dan desain penelitian berkaitan dengan rnasalah?
3) Apa implikasi teoretis dari penelitian dan bagaimana penelitian
berkaitan dengan penelitian lain di bidang ini?
4).Apa preposisi teori yang diuji dan bagaimana mereka diturunkan? Pendahuluan yang bagus menjawab pertanyaan tersebut dalam satu atau dua paragraf dengan jalan menyingkat argumcntasi dan data yang relevan sehingga pembaca dapat membayangkan apa yang telah dilakukan dan mengapa hal tersebut dilakukan.
b. Kembangkan latar belakang
1. Diskusikan literatur yang relevan secukupnya. Asumsikan bahwa pembaca sudah memiliki pemahaman awal ten tang topik yang kita tulis sehingga tidak memerlukan seluruh studi pustaka. Telaah iJmiah yang diberikan diharapkan dapat memberikan sejarah ringkas, tetapi komprehensif serta menyentuh tonggak sejarah yang penting di isu yang dibahas daJam artikel,
2. Sitasi dan kredit pada penelitian dan pemikiran sebelumnya merupakan bagian dari tanggung jawab iJmiah penulis. Hal ini sangat penting untuk menunjukkan perkembangan ilmu. Pada saat yang bersamaan, rujuk hanya referensi yang benar-benar terkait dengan materi yang dibahas.
3. Pada saat meringkas penelitianlpemikiran sebeJumnya, hindari kesimpuJan umum, tetapi tekankan nada hasil-hasil yang terkait, metode yang relevan, dan kesimpulan penting. Rujuk pembaca pada survei yang luas atau telaah topikjika ada
4. Berikan kesinambungan logis dari penelitian sebelumnya dengan
penelitian kita
5) Kembangkan masalah dengan kedalaman dan kejelasan yang
memadai sehingga dapat mencakup seluas mungkin profesional yang kita targetkan. Jangan sampai niat untuk singkat membuat ~it~ menulis pemyataan yang terlalu ringkas sehingga hanya sedikit pembaca yang dapat memahami
6) Isu kontroversial jika relevan, harus diperlakukan dengan adil.
Pemyataan singkat tentang studi yang setuju dan tidak dalam satu isu lebih baik daripada telaah panjang lebar tentang suatu isu tanpa konklusi. Apa pun pendapat kita, jika tidak ada data yang
menunjang.
c. Nyatakan tujuan dan rasional. Setelah memperkena~kan masalah dan memperlihatkan latar belakang, kita diharapkan menJelaskan a~a y~ng dilakukan. Tuliskan pernyataan ini pada paragraf penutup dari bagian pengantar. Pada saat ini, definisi variabel dan per~yataan hipo.tesis memberikan kejelasan pada artike!. Tiga aspek berikut harus dibuat eksplisit.
1) Variabel apa yang akan dimanipulasi?
2) Ha apa yang saya harapkan dan mengapa saya mengharapkannya?
3) Alasan mengapa saya mengharapkan hasil tersebut?
4. Metode
Bagian Metode menjelaskan secara detail bagaimana penelitian
dilakukan. Deskripsi tersebut memungkinkan pembaca untuk mengevaluasi kepantasan metode yang kita gunakan dan reliabi~itas serta val.i~itas .hasilnya. Di samping itu, bagian ini juga memungkmkan peneliti lain untuk mereplikasi penelitian jika mereka menginginkannya. Benkut ini empat unsur yang harus dicantumkan dalam bagian metode. .
a. Identifikasi sub-bagian. Upaya ini akan mempermudah kita dalam menempatkan partisipan, instrumen, dan prosedur. Dalam subbagian ini masukkan informasi yang penting untuk keperiuan memahami dan mereplikasi penelitian. Detail yang tidak lengkap akan menyebabka~ pembaca bertanya-tanya, terlalu detail akan menyebabkan beban bagi pembaca dengan informasi yang tidak relevan.
b. Partisipan. Identifikasi partisipan sangat perlu untuk alasan-alasan assessment hasil, generalisasi temuan, pembandingan dalam replikasi, studi pustaka, dan analisis data sekunder. Sampel harus dijelaskan dan representatif. Di samping itu kesimpulan dan interpretasi tidak boleh melebihi sampel.
b. Instrumen. Secara ringkas deskripsikan instrumen yang digunakan dan bagaimana instrumen tersebut digunakan.
c. Prosedur. Ringkas setiap langkah pengerjaan penelitian. Jelaskan apa yang dilakukan dan bagaimana melakukannya dengan detail secukupnya sehingga pembaca dapat mereplikasijika diperlukan.
5. Hasil
Bagian hasil mencakup penjelasan mengenai koleksi data dan perlakuan statistik yang dilakukan terhadap data hasil penelitian. Untuk itu, pertama, nyatakan secara ringkas hasi temuan utama. Kemudian, laporkan data dengan detail yang cukup untuk justifikasi kesimpulan. Pada tahap ini belum perlu menyampaikan implikasi. Meskipun demikian, semua hasil temuan, (termasuk hasil yang tidak sesuai dengan hipotesis) harus dituliskan. Jangan mencantumkan data mentah, kecuali pada penelitian yang inenggunakan metode single subject research design.
Berikut ini empat unsur yang harus diperhatikan dalam penulisan bagian hasil dalam suatu aporan/artikel peneitian
a. Tabel dan gambar. Dalam melaporkan data pilih cara yang dapat mempresentasikan data dengan jelas dan ekonomis. Tabel memungkinkan kita dengan tepat dan efisien mengilustrasikan efek yang kita tuju. Gambar dengan kualitas profesional menarik perhatian pembaca dan dengan gamblang memberikan ilustrasi berkenaan dengan interaksi dan pembandingan meskipun tidak seakurat tabel. Seluruh tabel
dan gambar yang digunakan dalam artikel harus dirujuk dalam teks.
b. Penyajian Statistik. Pada saat melaporkan statistik inferensial (seperti, t test, F test, chi-squarey masukkan informasi tentang nilai test, degree of freedom, tingkat probabilitas, dan arah pengaruh. Pastikan kita melaporkan statistik deskriptif (seperti mean dan median). Jika melaporkan mean selalu masukkan ukuran variabilitas, seperti standar deviasi, varians, dan mean square error. Asumsikan bahwa pembaca memiliki pengetahuan profesional terhadap statistik. Asumsi dasar, seperti menolak hipotesis nol, tidak perlu didiskusikan
c. Kecukupan Statistik. Jika melaporkan statistik inferensial, masukkan informasi.yang cukup untuk membantu pembaca mengikuti analisis yang dilakukan. Ada aturan statistika apa yang harus dicantumkan untuk
penggunaan metode statistik tertentu.
.
d. Kekuatan Statistik. Setiap jenis tes memiliki konsekuensi rnasmg¬masing. Dengan demikian, kita harus memastikan bahwa penerimaan atau penolakan terhadap satu situasi benar didasarkan pada bukti yang diperoleh dalam penelitian. Aspek yang haru diperhatikan, antara lain ukuran sampel, normalitas, homogenitas, dan heterogenitas.
6. Diskusi
Setelah memaparkan hasil, kita diharapkan melaporkan hasil evaluasi dan ,menginterpretasikan implikasinya, sejalan dengan hipotesis yang dikemukakan. Kita bebas untuk memeriksa, menginterpretasikan hasil/temuan danjuga mengambil inferensi. Tekankan konsekuensi teori dari temuan dan validitas dari kesimpulan kita. Buka diskusi dengan pernyataan yang jelas tentang penunjang dan penentang hipotesis. Kesamaan dan perbedaan antara hasil penelitian kita dengan hasil penelitian orang lain harus dijelaskan dan memperkuat kesimpulan yang kita buat. J~ngan ha~ya mereformulasikan dan mengulang pernyataan yang sudah dibuat, senap pernyataan baru harus berkontribusi terhadap posisi kita dan pemahaman pembaca. Temuan negatif dibahas se~uku~nya. I:Iioda~i. pol~mi~ da~ pembandingan teori yang lemah dalam diskusi, Identifikasi implikasi teon dan praktis dari temuan, kemukakan saran untuk memperbaiki penelitian, dan sarankan tindak lanjut penelitian. Dalam hal ini ada tiga aspek yang harus diperhatikan.
a. Apa yang sudah saya sumbangkan?
b. Bagaimana penelitian saya dapat membantu memecahkan masalah yang dibahas?
c. Apa kesimpulan dan Implikasi teori yang dapat saya ambil dari penelitian ini?
Jawaban dari 3 pertanyaan ini adalah kunci dari kontribusi kita dan pembaca berhak mendapatkan jawaban yang jelas, tidak membingungkan, dan langsung
7. Referensi
Sebagaimana data dalam artikel menunjang interpretasi dan konklusi, begitu pula referensi yang dibuat. Semua rujukan yang digunakan dalam artikel harus dicantumkan dalam daftar pustaka dan semua rujukan harus muncul dalam teks. Daftar pustaka harus tepat, tidak bertele-tele. Pilih referensi dengan hati-hati dan akurat. Misalnya, Anda merujuk dari abstrak dan tidak membaca seluruh artikel, nyatakan abstraknya sebagai sumber bukan artikellengkap
Contoh artikel yang ditulis berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat pada Lampiran 1
Pemenuhan ketujuh unsur ini mencerminkan kemampuan berpikir ilmiah seseorang karena untuk dapat memenuhi tujuh unsur ini diperlukan kecermatan
Untuk memastikan bahwa kita telah menu lis tulisan i1miah dengan baik, jawab 13 pertanyaan berikut ini.
1. Apakah topik layak?
2. Apakah pendahuluan sudahjelas dan lengkap?
3. Apakah pernyataan tujuan sudah cukup dan logis sehingga mampu
mengarahkan pembaca?
4. Apakah studi literatur sudah dilakukan dengan mendalam?
5. Apakah sitasi sudah dilakukan dengan tepat dan lengkap?
6. Apakah pertanyaan penelitian jelas dan hipotesis eksplisit?
7. Apakah konsep dan rasionaljelas?
8. Apakah metode jelas dan dapat direplikasi jika diperlukan?
9. Jika pengumpulan data dilakukan rnelalui pengamatan, apakah inter¬observer reliabilitas dilaporkan?
10. Apakah teknik analisis data layak dan analisis jelas? Apakah asumsi data dipenuhi untuk prosedur statistik yang digunakan?
11. Apakah temuan dan kesimpulan jelas, tidak ambiguous, valid, dan bermakna?
12. Apakah diskusi lengkap dan menyeluruh? Tetap pada aspek yang dibahas dan apa "yang dapat disimpulkan dari temuan penelitian yang signifikan?
13. Apakah artikel ringkas, padat, dan jeias?
Sumber: https://id-id.facebook.com/PeningkatanProfesiGuru/posts/457945497636347
A. KARAKTERISTIK LAPORAN & ARTIKELPENELITIAN
Laporan penelitian merupakan satu kesatuan utuh dokumen yang menuliskan setiap langkah dan hasil yang didapat dari suatu kegiatan penelitian. Pad a laporan atau artikel yang ditulis berdasarkan hasil penelitian, penulis melakukan empat hal berikut.
I. Mendefinisikan dan mengklarifikasi masalah.
2. Menyingkat temuan sebelumnya untuk menginformasikan kepada pembaca tentang posisi penelitian-penelitian yang pernah dilakukan.
3. Mengidentifikasi hubungan, kontradiksi, jurang (jarak), dan inkonsistensi dalam literatur.
4. Mengusulkan langkah selanjutnya untuk memecahkan masalah.
Bartol (1981) menyebutkan empat hal yang harus dihindari pad a saat peneliti memutuskan untuk menuliskan hasil penelitian, yaitu:
1. memecah satu penelitian menjadi beberapa artikel yang overlapping;
2. hanya melaporkan satu korelasi meskipun korelasi tersebut signifikan, tetapi sangat sedikit manfaat yang bisa didapat dari hubungan tersebut;
3. laporan hasil yang negatif tanpa menyebutkan alat analisis yang digunakan;
4. masalah sudah terlalu banyak dibahas.
Dalam satu penelitian, tidak jarang kita membahas beberapa variabel, apalagi jika memang ada hubungan di antara variabel tersebut. Yang harus dihindari adalah melaporkan hasil penelitian ke dalam beberapa artikel
terpisah karenamemungkinkan variabel dan bahasan yang sama muncul berulang kali. Juga tidak adil jika kita melaporkan hasil yang negatif tanpa cukup penjelasan tentang hasil tersebut (bagaimana prosedur pemilihan sampel, instrumen yang digunakan, statistik yang diterapkan, asumsi yang mendasari penggunaan statistik, sampai sejauh mana inferensi yang dimungkinkan dari penggunaan statistik yang diterapkan).
Di samping ernpat hal yang harus dihindariBartol (1981) menyebutkan tujuh faktor yang harus diperhatikan pada saat kita bermaksud menuliskan laporan penelitian sebagai berikut.
l. Apakah pertanyaan dalam penelitian signifikan, dan kerja yang dilakukan asli dan penting?
2. Apakah instrumen yang digunakan telah menunjukkan reliabilitas dan validitas yang memuaskan?
3. Apakah hasil yang diperoleh dengan jelas berkaitan dengan variabel yang dituju dalam penelitian?
4. Apakah desain penelitian secara lengkap dan tidak meragukan telah menguji hipotesis yang ditetapkan?
2. Apakah partisipan benar-benar mencerminkan keterwakilan populasi yang dibuat dalam penelitian sehingga generalisasi yang dilakukan dapat diterima? .
3. Apakah peneliti menerapkan standar etika - jika dilakukan - dalam memberi periakuan terhadap partisipan?
4. Apakah penelitian sudah berada pada tahap siap dipublikasikan temuannya?
Tujuh aspek ini harus dijawab dengan memuaskan sebelum kita dapat mulai menulis laporan atau artikel berdasarkan hasil satu penelitian.
B. ASPEK DALAM LAPORAN PENELITIAN
Laporan penelitian yang berhasil adalah laporan yang dibaca dan dipahami target pembacanya. Untuk mencapai tujuan ini Asosiasi Psikologi Amerika menerbitkan Publication Manual of the American Psychological Association (2001) yang dapat digunakan sebagai acuan dalam menulis laporan dan artikel penelitian. Dari sumber tersebut, berikut ini tujuh aspek yang harus diperhatikan oleh penulis laporan dan artikel penelitian.
1. Halaman Judul
Judul seharusnya menyingkat ide utama dengan menarik. Judul harus merupakan pemyataan singkat dari topik utama dan mengidentifikasi variabel atau teori yang dibahas dalam artikel serta hubungan di antara variabel tersebut. Judul harus dapat menjelaskan secara jelas apa yang akan
. ditemukan pembaca dalam laporanlartikeI. Meskipun fungsi utama judul adalah memberi informasi kepada pembaca tentang penelitian, judul juga dimanfaatkan sebagai pemyataan isi materi untuk abstraksi dan jasa informasi. Judul yang baik dengan mudah disingkat menjadi judul yang lebih singkat untuk keperIuan editorial dan running head. Judul sering kali diindeks dan dikompilasi untuk berbagai keperluan. Untuk itu, hindari kata¬kata yang tidak ada gunanya karena hanya akan memperpanjang judul dan dapat dapat menyesatkan indeks. Misalnya, hindari penggunaan kata "Penelitian tentang ... " atau "Eksperimen Investigasi dari ... " di awal judul. Hindari juga penggunaan singkatan. Menuliskan dengan lengkap terminologi yang digunakan akan meningkatkan akurasi. Rekomendasi untuk judul adalah 10-12 kata.
Berikut ini contoh judul laporanlartikel penelitian yang memenuhi persyaratan di atas.
a. Relevansi Kompetensi Berbahasa Inggris dengan Kompetensi yang Dibutuhkan Dunia Kerja: Kasus Lulusan SMU di Kota Denpasar, Bali
a. Penggunaan Buku Besar dalam mengembangkan kemampuan Berbahasa Anak di taman Kanak-kanak
a. Persepsi Guru terhadap pengunaan Buku Teks Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar
2. Abstrak
Abstrak adalah ringkasan singkat dan lengkap dari isi artikel yang memungkinkan pembaca untuk melihat isi artikel dengan cepat, seperti juga judul dimanfaatkan dalam pembuatan indeks dan pemanggilan kembali artikeI. Abstrak yang dipersiapkan dengan matang merupakan paragraf terpenting dalam laporan atau artikel kita. Hampir sernua pembaca akan memulai kontak pertama mereka dengan laporan atau artikel dengan melihat abstrak. Pembaca sering kali memutuskan untuk membaca artikel setelah menilai abstraknya. Abstrak harus penuh dengan informasi, tetapi enak dibaca, terorganisasi, ringkas, dan utuh. Penggunaan kata kunci akan memudahkan pembaca untuk menemukan artikel kita.
Abstrak disyaratkan akurat, ringkas, mudah dipaharni, dan informatif.
Saran untuk Abstrak dari studi empirik (± 120 kata). a. Masalah yang diteliti: satu kalimat.
a. Subjek, spesifikasikan karakteristik utama, seperti jumlah, tipe, jenis kelamin, umur.
b. Metode penelitian (termasukalat, cara pengumpulan data, nama tes).
d. Temuan, tingkat signifikansi statistik.
e. Kesimpulan dan implikasi.
Berikut ini satu contoh abstrak dari artikel yang ditulis berdasarkan hasil penelitian.
Gender dalamKemandlrlan Belajar: Benarkah Berbeda?
Konstruksl sosial pada masyarakat Indonesia masih membedakan peran laki-laki dan perempuan yang erat dikaitkan dengan 'perbedaan karakteristlk di antara dua jenis kelamin ini. Salah satu aspek yang mendapat imbas dari pandangan Ini adalah pembedaan kesempatan untuk mendapatkan pendidikan. Data pendidikan Indonesia menunjukkan bahwa angka partisipasi laki-laki dalam pendidikan formal lebih tinggl daripada perempuan. Perbedaan angka partisipasi ini makln meninggi seiring dengan meningginya tingkat pendidikan. Salah satu alasan yang dikemukan untuk menjustifikasi ketimpangan ini adalah adanya stigma bahwa kemandirian belajar perempuan lebih rendah darl pada laki-laki. Makalah ini mengupas hasl penelitian terhadap tingkat kemandirlan belajar mahasiswa di perguruan tinggi. Sampel perguruan tinggi dipilih secara sengaja dengan mengambil institusi yang menerapkan sistem pendidikan tatap muka (UGM, ITB, UI, dan UNILA) dan institusi yang menerapkan sistem pendidikan jarak jauh (UT). Dari tiap institusi pendidikan tatap muka dipitth 30-40 responden dengan menggunakan sistem kuota. Dengan cara yang sama, diambil 66 responden dari UT. Tingkatkemandirian belajar diukur dengan instrumen Self-Directed Learning Readiness Scale (SDLRS) yang dikembangkan khusus untuk mengukur tingkat kesiapan belajar. Hasl penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa .laki-laki dan mahasiswa perempuan sama-sama memiliki nilai SDLRS yang berada pada kelompok yang sama. Dengan kata lain, tidak ada perbedaan kecenderungan dalam tingkat belajar mandirl antara responden mahasiswa laki-laki dan perempuan.
Kata kunci: gender, kemandiran belajar, sistem belajar tatap muka, sistem belajar jarak jauh
Bagaimana pendapat Anda? Apakah contoh abstrak tersebut telah memenuhi persyaratan abstrak yang baik. Lakukan penelaahan terhadap abstrak.
.Pendahuluan
Bagian pendahuluan dapat dibagi ke dalam tiga unsur berikut ini.
a. Perkenalkan masalah. Artikel dibuka dengan pengantar yang memberikan masalah khusus yang diteliti dan menjelaskan strategi penelitian. Pad a saat menu lis pendahuluan, perhatikan hal-hal berikut.
1) Apa inti penelitian?
2) Bagaimana hipotesis dan desain penelitian berkaitan dengan rnasalah?
3) Apa implikasi teoretis dari penelitian dan bagaimana penelitian
berkaitan dengan penelitian lain di bidang ini?
4).Apa preposisi teori yang diuji dan bagaimana mereka diturunkan? Pendahuluan yang bagus menjawab pertanyaan tersebut dalam satu atau dua paragraf dengan jalan menyingkat argumcntasi dan data yang relevan sehingga pembaca dapat membayangkan apa yang telah dilakukan dan mengapa hal tersebut dilakukan.
b. Kembangkan latar belakang
1. Diskusikan literatur yang relevan secukupnya. Asumsikan bahwa pembaca sudah memiliki pemahaman awal ten tang topik yang kita tulis sehingga tidak memerlukan seluruh studi pustaka. Telaah iJmiah yang diberikan diharapkan dapat memberikan sejarah ringkas, tetapi komprehensif serta menyentuh tonggak sejarah yang penting di isu yang dibahas daJam artikel,
2. Sitasi dan kredit pada penelitian dan pemikiran sebelumnya merupakan bagian dari tanggung jawab iJmiah penulis. Hal ini sangat penting untuk menunjukkan perkembangan ilmu. Pada saat yang bersamaan, rujuk hanya referensi yang benar-benar terkait dengan materi yang dibahas.
3. Pada saat meringkas penelitianlpemikiran sebeJumnya, hindari kesimpuJan umum, tetapi tekankan nada hasil-hasil yang terkait, metode yang relevan, dan kesimpulan penting. Rujuk pembaca pada survei yang luas atau telaah topikjika ada
4. Berikan kesinambungan logis dari penelitian sebelumnya dengan
penelitian kita
5) Kembangkan masalah dengan kedalaman dan kejelasan yang
memadai sehingga dapat mencakup seluas mungkin profesional yang kita targetkan. Jangan sampai niat untuk singkat membuat ~it~ menulis pemyataan yang terlalu ringkas sehingga hanya sedikit pembaca yang dapat memahami
6) Isu kontroversial jika relevan, harus diperlakukan dengan adil.
Pemyataan singkat tentang studi yang setuju dan tidak dalam satu isu lebih baik daripada telaah panjang lebar tentang suatu isu tanpa konklusi. Apa pun pendapat kita, jika tidak ada data yang
menunjang.
c. Nyatakan tujuan dan rasional. Setelah memperkena~kan masalah dan memperlihatkan latar belakang, kita diharapkan menJelaskan a~a y~ng dilakukan. Tuliskan pernyataan ini pada paragraf penutup dari bagian pengantar. Pada saat ini, definisi variabel dan per~yataan hipo.tesis memberikan kejelasan pada artike!. Tiga aspek berikut harus dibuat eksplisit.
1) Variabel apa yang akan dimanipulasi?
2) Ha apa yang saya harapkan dan mengapa saya mengharapkannya?
3) Alasan mengapa saya mengharapkan hasil tersebut?
4. Metode
Bagian Metode menjelaskan secara detail bagaimana penelitian
dilakukan. Deskripsi tersebut memungkinkan pembaca untuk mengevaluasi kepantasan metode yang kita gunakan dan reliabi~itas serta val.i~itas .hasilnya. Di samping itu, bagian ini juga memungkmkan peneliti lain untuk mereplikasi penelitian jika mereka menginginkannya. Benkut ini empat unsur yang harus dicantumkan dalam bagian metode. .
a. Identifikasi sub-bagian. Upaya ini akan mempermudah kita dalam menempatkan partisipan, instrumen, dan prosedur. Dalam subbagian ini masukkan informasi yang penting untuk keperiuan memahami dan mereplikasi penelitian. Detail yang tidak lengkap akan menyebabka~ pembaca bertanya-tanya, terlalu detail akan menyebabkan beban bagi pembaca dengan informasi yang tidak relevan.
b. Partisipan. Identifikasi partisipan sangat perlu untuk alasan-alasan assessment hasil, generalisasi temuan, pembandingan dalam replikasi, studi pustaka, dan analisis data sekunder. Sampel harus dijelaskan dan representatif. Di samping itu kesimpulan dan interpretasi tidak boleh melebihi sampel.
b. Instrumen. Secara ringkas deskripsikan instrumen yang digunakan dan bagaimana instrumen tersebut digunakan.
c. Prosedur. Ringkas setiap langkah pengerjaan penelitian. Jelaskan apa yang dilakukan dan bagaimana melakukannya dengan detail secukupnya sehingga pembaca dapat mereplikasijika diperlukan.
5. Hasil
Bagian hasil mencakup penjelasan mengenai koleksi data dan perlakuan statistik yang dilakukan terhadap data hasil penelitian. Untuk itu, pertama, nyatakan secara ringkas hasi temuan utama. Kemudian, laporkan data dengan detail yang cukup untuk justifikasi kesimpulan. Pada tahap ini belum perlu menyampaikan implikasi. Meskipun demikian, semua hasil temuan, (termasuk hasil yang tidak sesuai dengan hipotesis) harus dituliskan. Jangan mencantumkan data mentah, kecuali pada penelitian yang inenggunakan metode single subject research design.
Berikut ini empat unsur yang harus diperhatikan dalam penulisan bagian hasil dalam suatu aporan/artikel peneitian
a. Tabel dan gambar. Dalam melaporkan data pilih cara yang dapat mempresentasikan data dengan jelas dan ekonomis. Tabel memungkinkan kita dengan tepat dan efisien mengilustrasikan efek yang kita tuju. Gambar dengan kualitas profesional menarik perhatian pembaca dan dengan gamblang memberikan ilustrasi berkenaan dengan interaksi dan pembandingan meskipun tidak seakurat tabel. Seluruh tabel
dan gambar yang digunakan dalam artikel harus dirujuk dalam teks.
b. Penyajian Statistik. Pada saat melaporkan statistik inferensial (seperti, t test, F test, chi-squarey masukkan informasi tentang nilai test, degree of freedom, tingkat probabilitas, dan arah pengaruh. Pastikan kita melaporkan statistik deskriptif (seperti mean dan median). Jika melaporkan mean selalu masukkan ukuran variabilitas, seperti standar deviasi, varians, dan mean square error. Asumsikan bahwa pembaca memiliki pengetahuan profesional terhadap statistik. Asumsi dasar, seperti menolak hipotesis nol, tidak perlu didiskusikan
c. Kecukupan Statistik. Jika melaporkan statistik inferensial, masukkan informasi.yang cukup untuk membantu pembaca mengikuti analisis yang dilakukan. Ada aturan statistika apa yang harus dicantumkan untuk
penggunaan metode statistik tertentu.
.
d. Kekuatan Statistik. Setiap jenis tes memiliki konsekuensi rnasmg¬masing. Dengan demikian, kita harus memastikan bahwa penerimaan atau penolakan terhadap satu situasi benar didasarkan pada bukti yang diperoleh dalam penelitian. Aspek yang haru diperhatikan, antara lain ukuran sampel, normalitas, homogenitas, dan heterogenitas.
6. Diskusi
Setelah memaparkan hasil, kita diharapkan melaporkan hasil evaluasi dan ,menginterpretasikan implikasinya, sejalan dengan hipotesis yang dikemukakan. Kita bebas untuk memeriksa, menginterpretasikan hasil/temuan danjuga mengambil inferensi. Tekankan konsekuensi teori dari temuan dan validitas dari kesimpulan kita. Buka diskusi dengan pernyataan yang jelas tentang penunjang dan penentang hipotesis. Kesamaan dan perbedaan antara hasil penelitian kita dengan hasil penelitian orang lain harus dijelaskan dan memperkuat kesimpulan yang kita buat. J~ngan ha~ya mereformulasikan dan mengulang pernyataan yang sudah dibuat, senap pernyataan baru harus berkontribusi terhadap posisi kita dan pemahaman pembaca. Temuan negatif dibahas se~uku~nya. I:Iioda~i. pol~mi~ da~ pembandingan teori yang lemah dalam diskusi, Identifikasi implikasi teon dan praktis dari temuan, kemukakan saran untuk memperbaiki penelitian, dan sarankan tindak lanjut penelitian. Dalam hal ini ada tiga aspek yang harus diperhatikan.
a. Apa yang sudah saya sumbangkan?
b. Bagaimana penelitian saya dapat membantu memecahkan masalah yang dibahas?
c. Apa kesimpulan dan Implikasi teori yang dapat saya ambil dari penelitian ini?
Jawaban dari 3 pertanyaan ini adalah kunci dari kontribusi kita dan pembaca berhak mendapatkan jawaban yang jelas, tidak membingungkan, dan langsung
7. Referensi
Sebagaimana data dalam artikel menunjang interpretasi dan konklusi, begitu pula referensi yang dibuat. Semua rujukan yang digunakan dalam artikel harus dicantumkan dalam daftar pustaka dan semua rujukan harus muncul dalam teks. Daftar pustaka harus tepat, tidak bertele-tele. Pilih referensi dengan hati-hati dan akurat. Misalnya, Anda merujuk dari abstrak dan tidak membaca seluruh artikel, nyatakan abstraknya sebagai sumber bukan artikellengkap
Contoh artikel yang ditulis berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat pada Lampiran 1
Pemenuhan ketujuh unsur ini mencerminkan kemampuan berpikir ilmiah seseorang karena untuk dapat memenuhi tujuh unsur ini diperlukan kecermatan
Untuk memastikan bahwa kita telah menu lis tulisan i1miah dengan baik, jawab 13 pertanyaan berikut ini.
1. Apakah topik layak?
2. Apakah pendahuluan sudahjelas dan lengkap?
3. Apakah pernyataan tujuan sudah cukup dan logis sehingga mampu
mengarahkan pembaca?
4. Apakah studi literatur sudah dilakukan dengan mendalam?
5. Apakah sitasi sudah dilakukan dengan tepat dan lengkap?
6. Apakah pertanyaan penelitian jelas dan hipotesis eksplisit?
7. Apakah konsep dan rasionaljelas?
8. Apakah metode jelas dan dapat direplikasi jika diperlukan?
9. Jika pengumpulan data dilakukan rnelalui pengamatan, apakah inter¬observer reliabilitas dilaporkan?
10. Apakah teknik analisis data layak dan analisis jelas? Apakah asumsi data dipenuhi untuk prosedur statistik yang digunakan?
11. Apakah temuan dan kesimpulan jelas, tidak ambiguous, valid, dan bermakna?
12. Apakah diskusi lengkap dan menyeluruh? Tetap pada aspek yang dibahas dan apa "yang dapat disimpulkan dari temuan penelitian yang signifikan?
13. Apakah artikel ringkas, padat, dan jeias?
Sumber: https://id-id.facebook.com/PeningkatanProfesiGuru/posts/457945497636347
Tidak ada komentar:
Posting Komentar