Menurut Syamsul Muarief bahwa dalam proses pembentukan tajuk pohon dikenal istilah segitiga Simetris dan Asimetris Bonsai.
A. Segitiga Simetris (Chokkan)
Segitiga simetris adalah segitiga yang terbentuk dari satu garis batang pohon. Contoh gambar:
B. Segitiga Asimetris
Segitiga asimetris merupakan segitiga yang terbentuk dari 2 atau lebih garis batang pohon. Contoh gambar:
Pembentukan tajuk dipengaruhi estetika alam berupa tempat hidup dan iklim. Pada Iklim tropis, apec pohon menumpul dan tajuknya memiliki kecenderungan membentang seperti payung, karena paparan sinar matahari yang tinggi/merata. Pada daerah 4 musim/sub tropis, maka apec pohon cenderung meruncing, karena pohon mengejar intensitas cahaya yang sedikit.
Selanjutnya, proses pembentukan tajuk pohon perlu memperhatikan porsi dan proporsi jarak antar cabang. Hal tersebut karena cabang merupakan tempat tumbuhnya ranting, anak ranting, cucu ranting dan seterusnya. Penentuan jarak cabang dan ranting berdasarkan kaidah filosofi China Kuno “Selebar-lebarnya ruang, kudanya bisa lewat dan sekecil-kecilnya ruang, jarumnya bisa masuk”. Kuda dianalogikan sebagai cabang yang artinya jarak antar cabang 1, 2, 3 dan seterusnya tidak saling tumpang tindih. Sekecil-kecilnya ruang, jarumnya bisa masuk. Jarum dianalogikan sebagai ranting artinya jarak antar ranting harus kelihatan jelas dan tidak tumpang tindih. Dan dipersyaratkan, agar sinar matahari menembus dari Apec (puncak tajuk/tajuk tertinggi)ke dasar pot.
Sebuah bonsai tidak perlu terlalu rimbun yang terpenting adalah porsi dan proporsi cabang dan ranting sesuai.
(SF)
Sumber: Syamsul Muarief. 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar