Dari Abu Hurairah R.A, Rasulullah SAW bersabda
:
"Manusia, dua matanya itu pemberi petunjuk.
Kedua telinganya itu corong. Lidahnya itu juru bahasa, Kedua tangannya itu
sayap. Kedua kakinya itu pos. Dan hatinya itu raja. Apabila raja itu baik,
niscaya baiklah tentara-tentaranya". [HR Abu Na'im dan Thabrani].
Karena hati merupakan pusat sejati dari seorang manusia, Allah Ta'ala menaruh perhatian khusus padanya.
Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah tidak memandang kepada tubuh kalian dan tidak pula kepada rupa kalian, tetapi Dia memandang kepada HATI kalian". [HR Muslim]
Bahkah karena demikian khusus posisinya, maka baik atau tidaknya suatu amal bergantung sekali dengan hati. Untuk itulah dalam sebuah hadits dikatakan, bahwa amal itu bergantung kepada niatnya. Sedangkan niat itu bertempat di hati.
Dan tidak ada dosa atasmu terhadap apa yang kamu khilaf padanya, tetapi (yang ada dosanya) apa yang disengaja oleh hatimu. [QS. Al Ahzab (33) : 5]
Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk
bersumpah), tetapi Allah menghukum kamu disebabkan (sumpahmu) yang disengaja
oleh hatimu. [QS. Al Baqarah (2) : 225] Apabila cahaya iman yang memantul di
hati, Allah SWT menuntun seorang dari kejahilan tentang Allah SWT menjadi
ma'rifatullah. Karena hati merupakan pusat sejati dari seorang manusia, Allah Ta'ala menaruh perhatian khusus padanya.
Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah tidak memandang kepada tubuh kalian dan tidak pula kepada rupa kalian, tetapi Dia memandang kepada HATI kalian". [HR Muslim]
Bahkah karena demikian khusus posisinya, maka baik atau tidaknya suatu amal bergantung sekali dengan hati. Untuk itulah dalam sebuah hadits dikatakan, bahwa amal itu bergantung kepada niatnya. Sedangkan niat itu bertempat di hati.
Dan tidak ada dosa atasmu terhadap apa yang kamu khilaf padanya, tetapi (yang ada dosanya) apa yang disengaja oleh hatimu. [QS. Al Ahzab (33) : 5]
Dari ketidaktahuan tentang pelik-pelik dan
hakikat-hakikat agama menjadi pemahaman dengan keyakinan. Dengan cahaya iman
Allah SWT menuntun seorang ke Shirathaal Mustaqiim.
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal shaleh, mereka diberi petunjuk oleh Rabb mereka karena keimanannya... [QS. Yunus (10) : 9]
sesungguhnya Allah adalah Pemberi Petunjuk bagi orang-orang yang beriman kepada shiraathal mustaqiim. [QS. Al Hajj (22) : 54]
Dengan cahaya yang memantul di hatinya, seorang mukmin dapat menyaksikan ayat-ayat Allah tanpa terbatasi oleh ruang dan waktu. Dapat menyaksikan keghaiban kerajaan langit (alam malakut) beserta isinya.
Suatu ketika Rasulullah SAW sedang berjalan-jalan. Beliau bertemu dengan seorang sahabat Anshar bernama Haritsah.
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal shaleh, mereka diberi petunjuk oleh Rabb mereka karena keimanannya... [QS. Yunus (10) : 9]
sesungguhnya Allah adalah Pemberi Petunjuk bagi orang-orang yang beriman kepada shiraathal mustaqiim. [QS. Al Hajj (22) : 54]
Dengan cahaya yang memantul di hatinya, seorang mukmin dapat menyaksikan ayat-ayat Allah tanpa terbatasi oleh ruang dan waktu. Dapat menyaksikan keghaiban kerajaan langit (alam malakut) beserta isinya.
Suatu ketika Rasulullah SAW sedang berjalan-jalan. Beliau bertemu dengan seorang sahabat Anshar bernama Haritsah.
Rasulullah SAW bertanya:
"Bagaimana keadaanmu ya
Haritsah?"
Haritsah menjawab :
"Hamba sekarang benar-benar menjadi seorang
mukmin billah".
Rasulullah SAW menjawab:
"Yaa Haritsah, pikirkanlah dahulu apa yang
engkau ucapkan itu, setiap ucapan itu harus dibuktikan!"
Haritsah menjawab :
"Ya Rasulullah, hawa nafsu telah menyingkir,
kalau malam tiba hamba berjaga untuk beribadah kepada Allah dan di waktu siang
hamba berpuasa..." Sekarang ini hamba dapat melihat Arsy Allah tampak
dengan jelas di depan hamba... Hamba dapat melihat orang di surga saling
kunjung mengunjungi, Hamba dapat melihat orang di neraka berteriak-teriak...
"Maka Rasulullah SAW berkata :
"Engkau menjadi orang yang Imannya
dinyatakan dengan terang oleh Allah SWT di hatimu". [Hadits Riwayat Anas
Bin Malik]
Tidak aneh! Sebab dengan cahaya iman inilah seorang mukmin yang dicintai-Nya, melihat dengan penglihatan-Nya, mendengar dengan pendengaran-Nya, memukul dengan tangan-Nya.
Dan tiada cara bertaqarub (mendekatkan diri) dari seorang hamba yang lebih Aku sukai melainkan melaksanakan hal-hal yang Kufardhukan.
Tidak aneh! Sebab dengan cahaya iman inilah seorang mukmin yang dicintai-Nya, melihat dengan penglihatan-Nya, mendengar dengan pendengaran-Nya, memukul dengan tangan-Nya.
Dan tiada cara bertaqarub (mendekatkan diri) dari seorang hamba yang lebih Aku sukai melainkan melaksanakan hal-hal yang Kufardhukan.
Namun hamba-Ku itu senantiasa berusaha
mendekatkan diri kepada-Ku dengan mengerjakan hal-hal yang sunnah, sehinggapun
Aku mencintainya.
Maka apabila Aku telah mencintainya, Aku menjadi
alat pendengarannya yang dengannya dia mendengar.
Aku menjadi alat penglihatannya yang dengannya ia
melihat.
Aku menjadi tangannya yang dengannya dia memukul
dan kakinya yang dengannya ia berjalan.
Jika ia memohon kepada-Ku sungguh Aku akan
kabulkan, dan jika ia memohon akan perlindungan-Ku, Aku akan melindunginya.
[Hadits Qudsi riwayat Bukhari]
dan bukan kamu yang melempar ketika kamu melempar, tetapi Allah-lah yang melempar. [QS. Al Anfaal (8): 17]
Dari Abi Said Rasulullah SAW bersabda :
dan bukan kamu yang melempar ketika kamu melempar, tetapi Allah-lah yang melempar. [QS. Al Anfaal (8): 17]
Dari Abi Said Rasulullah SAW bersabda :
"...takutlah kamu akan firasat orang-orang
mukmin, sebab mereka memandang dengan cahaya Allah..." [HR Tirmidzi]
Dari Ummu Salamah R.A, Rasulullah SAW bersabda :
Dari Ummu Salamah R.A, Rasulullah SAW bersabda :
"Apabila dikehendaki oleh Allah
kebajikan pada seorang hamba, niscaya dijadikan-Nya orang itu memperoleh
pelajaran dari hatinya." [HR. Abu Manshur Ad-Dailamy].
Dari Abi Said Al Khudry, Rasulullah SAW bersabda :
Dari Abi Said Al Khudry, Rasulullah SAW bersabda :
"Hati orang mukmin itu bersih, padanya
pelita yang bercahaya gemilang." [HR. Ahmad dan Thabrani].
Berkata Wahab bin Munabbih, bahawasanya Rasulullah SAW telah bersabda :
Berkata Wahab bin Munabbih, bahawasanya Rasulullah SAW telah bersabda :
Allah Ta'ala telah berfirman :
"Sesungguhnya semua petaka langit dan
bumi akan menjadi sempit untuk merangkul Zat-Ku, akan tetapi Aku mudah untuk
dirangkul oleh hati seorang Mu'min." [HR. Ahmad]
Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda :
Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda :
"Jikalau setan-setan tidak mengelilingi hati
anak-anak Adam, niscaya mereka dapat memandang alam malakut yang tinggi."
[HR. Ahmad].
Tidak ada komentar:
Posting Komentar