Isra' Mi'raj
Pada suatu malam Nabi
Muhammad SAW berada di Hijir Ismail dekat Ka'bah al Musyarrofah, saat itu
beliau berbaring diantara paman beliau, Sayyiduna Hamzah dan sepupu beliau,
Sayyiduna Jakfar bin Abi Thalib, tiba-tiba Malaikat Jibril, Mikail dan Israfil
menghampiri beliau lalu membawa beliau ke sumur zamzam, setibanya di sana
kemudian mereka merebahkan tubuh Rasulullah untuk dibelah dada beliau oleh
Jibril AS.
Dalam riwayat lain
disebutkan suatu malam terbuka atap rumah Beliau saw, kemudian turun Jibril AS,
lalu Jibril membelah dada beliau yang mulya sampai di bawah perut beliau, lalu
Jibril berkata kepada Mikail: "Datangkan
kepadaku nampan dengan air zam-zam agar aku bersihkan hatinya dan aku lapangkan
dadanya ". Dan perlu
diketahui bahwa penyucian ini bukan berarti hati Nabi kotor, tidak, justru Nabi
sudah diciptakan oleh Allah dengan hati yang paling suci dan mulya, hal ini
tidak lain untuk menambah kebersihan diatas kebersihan, kesucian diatas
kesucian , dan untuk lebih memantapkan dan memperkuat hati beliau, karena akan
melakukan suatu perjalanan maha dahsyat dan penuh hikmah serta sebagai kesiapan
untuk berjumpa dengan Allah SWT.Kemudian Jibril AS mengeluarkan hati beliau
yang mulya lalu menyucinya tiga kali, kemudian didatangkan satu nampan emas
dipenuhi hikmah dan keimanan, kemudian dituangkan ke dalam hati beliau, maka
penuhlah hati itu dengan kesabaran, keyakinan, ilmu dan kepasrahan penuh kepada
Allah, lalu ditutup kembali oleh Jibril AS.
Setelah itu disiapkan
untuk Baginda Rasulullah binatang buroq lengkap dengan pelana dan kendalinya,
binatang ini berwarna putih , lebih besar dari himar lebih rendah dari baghal,
dia letakkan telapak kakinya sejauh pandangan matanya, panjang kedua
telinganya, jika turun dia mengangkat kedua kaki depannya, diciptakan dengan
dua sayap pada sisi pahanya untuk membantu kecepatannya.Saat hendak menaikinya,
Nabi Muhammad merasa kesulitan, maka meletakkan tangannya pada wajah buroq
sembari berkata: "Wahai buroq, tidakkah kamu merasa malu, demi Allah tidak
ada Makhluk Allah yang menaikimu yang lebih mulya dari dia (Rasulullah)",
mendengar ini buroq merasa malu sehingga sekujur tubuhnya berkeringat, setelah
tenang, naiklah Rasulullah keatas punggungnya, dan sebelum beliau banyak Anbiya
'yang menaiki buroq ini.
Dalam perjalanan,
Jibril menemani disebelah kanan beliau, sedangkan Mikail di sebelah kiri,
menurut riwayat Ibnu Sa'ad, Jibril memegang sanggurdi pelana buroq, sedang
Mikail memegang tali kendali. (
Mereka terus melaju, mengarungi alam Allah SWT yang penuh keajaiban dan hikmah
dengan Inayah dan RahmatNya), di tengah perjalanan mereka berhenti di suatu
tempat yang dipenuhi pohon kurma, lantas malaikat Jibril berkata:
"Turunlah disini dan sholatlah", setelah Beliau sholat, Jibril
berkata : "Tahukah Anda di mana Anda sholat?", "Tidak",
jawab beliau, Jibril berkata: "Anda telah sholat di Thoybah (Nama lain
dari Madinah) dan kesana anda akan berhijrah". Kemudian buroq berangkat kembali
melanjutkan perjalanan, secepat kilat dia melangkahkan kakinya sejauh pandangan
matanya, tiba-tiba Jibril berseru: "berhentilah dan turunlah Anda dan
sholatlah di tempat ini!", setelah sholat dan kembali ke atas buroq,
Jibril memberitahukan bahwa beliau sholat di Madyan, di sisi pohon dimana
dahulu Musa bernaung dibawahnya dan beristirahat saat dikejar-kejar tentara
Firaun.
Dalam perjalanan
selanjutnya Nabi Muhammad turun di Thur Sina ', sebuah lembah di Syam, tempat
dimana Nabi Musa berbicara dengan Allah SWT, beliau pun sholat di tempat itu. Kemudian beliau sampai di suatu daerah
yang tampak kepada beliau istana-istana Syam, beliau turun dan sholat disana.Kemudian
Jibril memberitahukan kepada beliau dengan berkata: "Anda telah sholat di
Bait Lahm (Betlehem, Baitul Maqdis), tempat lahir Nabi Isa bin Maryam". Setelah melanjutkan perjalanan,
tiba-tiba ia melihat Ifrit dari bangsa Jin yang mengejar beliau dengan semburan
api, setiap Nabi menoleh ia melihat Ifrit itu. Kemudian Jibril berkata:
"Tidakkah aku ajarkan kepada Anda beberapa kalimat, jika Anda baca maka
akan memadamkan apinya dan terbalik ke wajahnya lalu dia binasa?" Kemudian Jibril AS memberitahukan doa
tersebut kepada Rasulullah.
Setelah itu mereka
melanjutkan perjalanan sampai akhirnya bertemu dengan suatu kaum yang menanam
benih pada hari itu dan langsung tumbuh besar dan dipanen hari itu juga, setiap
kali dipanen kembali seperti awalnya dan begitu seterusnya, melihat keanehan
ini Beliau SAW bertanya: "Wahai Jibril, siapakah mereka itu? ",
Jibril menjawab:" mereka adalah para Mujahid fi sabilillah, orang yang
mati syahid di jalan Allah, kebaikan mereka dilipatgandakan sampai 700 kali. Kemudian beberapa saat kemudian beliau
mencium bau wangi semerbak, beliau bertanya: "Wahai Jibril bau wangi
apakah ini ? "," Ini adalah wanginya Masyithoh, wanita yang menyisir
anak Firaun, dan anak-anaknya ", jawab Jibril AS. Masyitoh adalah tukang sisir anak
perempuan Firaun, ketika dia melakukan pekerjaannya tiba-tiba sisirnya
terjatuh, spontan dia mengatakan: "Bismillah, celakalah Firaun ",
mendengar ini anak Firaun bertanya:" Apakah kamu memiliki Tuhan selain
ayahku? ", Masyithoh menjawab:" Ya ".Kemudian dia mengancam akan
memberitahukan hal ini kepada Firaun. Setelah
dihadapkan kepada Raja yang Lalim itu, dia berkata: "Apakah kamu memiliki
Tuhan selain aku?", Masyithoh menjawab: "Ya, Tuhanku dan Tuhanmu
adalah Allah". Mengetahui
keteguhan iman Masyithoh, kemudian Firaun mengutus seseorang untuk menarik
kembali dia dan suaminya yang tetap beriman kepada Allah agar murtad, jika
tidak maka mereka berdua dan kedua anaknya akan disiksa, tapi keimanan masih
menetap di hati Masyithoh dan suaminya, justru dia berkata: "Jika kamu
hendak membinasakan kami, silahkan, dan kami harap jika kami terbunuh kuburkan
kami dalam satu tempat ". Maka
Firaun memerintahkan agar tersedia kuali raksasa dari tembaga yang diisi minyak
dan air kemudian dipanasi, setelah benar-benar mendidih, dia memerintahkan agar
mereka semua dilemparkan ke dalamnya, supaya mereka syahid, sekarang tinggal
Masyithoh dan anaknya yang masih menyusu berada dalam dekapannya, kemudian anak
itu berkata: "Wahai ibuku, lompatlah, jangan takut, sungguh engkau berada
pada jalan yang benar", kemudian dilemparlah dia dan anaknya.
Kemudian di tengah
perjalanan, beliau juga bertemu dengan sekelompok kaum yang menghantamkan batu
besar ke kepala mereka sendiri sampai hancur, setiap kali hancur, kepala yang
remuk itu kembali lagi seperti semula dan begitu seterusnya. Jibril menjelaskan bahwa mereka adalah
manusia yang merasa berat untuk melaksanakan kewajiban sholat. Kemudian beliau juga bertemu
sekelompok kaum, di hadapan mereka ada daging yang baik yang sudah masak,
sementara di sisi lain ada daging yang mentah lagi busuk, tapi ternyata mereka
lebih memilih untk menyantap daging yang mentah lagi busuk, ketika Rasulullah
menanyakan perihal ini, Jibril menjawab: "Mereka adalah manusia yang sudah
memiliki istri yang halal untuknya, tapi dia justru berzina (berselingkuh)
dengan wanita yang jelek (hina), dan begitupula mereka adalah para wanita yang
memiliki suami yang halal baginya tapi justru dia mengajak laki-laki lain untuk
berzina dengannya ".
Ketika beliau
melanjutkan perjalanan, tiba-tiba seseorang memanggil beliau dari arah kanan:
"Wahai Muhammad, aku meminta kepadamu agar kamu melihat aku", tapi
Rasulullah tidak memperdulikannya. Kemudian
Jibril menjelaskan bahwa itu adalah panggilan Yahudi, seandainya beliau
menjawab panggilan itu maka umat beliau akan menjadi Yahudi. Begitu pula beliau mendapat seruan
serupa dari sebelah kirinya, yang tidak lain adalah panggilan Nashrani, namun
Nabi tidak menjawabnya. Walhamdulillah. Kemudian tiba-tiba muncul di hadapan
beliau seorang wanita dengan segala perhiasan di tangannya dan seluruh
tubuhnya, dia berkata: "Wahai Muhammad lihatlah kepadaku", tapi
Rasulullah tidak menoleh kepadanya, Jibril berkata: "Wahai Nabi itu adalah
dunia, seandainya Anda menjawab panggilannya maka umatmu akan lebih memilih
dunia dari akhirat ".
Demikianlah
perjalanan ditempuh oleh beliau SAW dengan ditemani Jibril dan Mikail, begitu
banyak keajaiban dan hikmah yang ia temui dalam perjalanan itu sampai akhirnya
ia berhenti di Baitul Maqdis (Masjid Al Aqsho). Ia turun dari Buraq lalu mengikatnya
pada salah satu sisi pintu masjid, yakni tempat dimana biasanya Para Nabi mengikat
buraq di sana.
Kemudian ia masuk ke
dalam masjid bersama Jibril AS, masing-masing sholat dua rakaat. Setelah itu sekejab mata tiba-tiba
masjid sudah penuh dengan sekelompok manusia, ternyata mereka adalah para Nabi
yang diutus oleh Allah SWT. Kemudian
dikumandangkan adzan dan iqamah, lantas mereka berdiri bershof-shof menunggu
siapakah yang akan mengimami mereka, kemudian Jibril AS memegang tangan
Rasulullah SAW lalu menyuruh beliau untuk maju, kemudian mereka semua sholat
dua rakaat dengan Rasulullah sebagai imam. Beliaulah
Imam (Pemimpin) para Anbiya 'dan Mursalin.Setelah itu Rasulullah SAW merasa
haus, lalu Jibril membawa dua wadah berisi khamar dan susu, Rasulullah memilih
wadah berisi susu lantas meminumnya, Jibril berkata: "Sungguh Anda telah memilih
kefitrahan yaitu al Islam, jika Anda memilih khamar niscaya umat anda akan
menyimpang dan sedikit yang mengikuti syariat Anda ".
Kemudian setelah
beliau menyempurnakan segalanya, maka tiba saatnya beliau melakukan mi'raj
yakni naik bersama Jibril menembus langit satu persatu sampai akhirnya berjumpa
dengan Khaliq-nya. Setelah
melakukan Isra ' dari Makkah al Mukarromah sampai ke Masjid al Aqsha, Baitul
Maqdis, kemudian beliau disertai malaikat Jibril AS siap untuk melakukan Mi'raj
yakni naik menembus berlapisnya langit ciptaan Allah yang Maha Perkasa sampai
akhirnya beliau SAW berjumpa dengan Allah dan berbicara dengan Nya, yang
intinya adalah beliau dan umat ini mendapat perintah sholat lima waktu. Sungguh merupakan nikmat dan anugerah
yang luar biasa bagi umat ini, di mana Allah SWT memanggil Nabi-Nya secara
langsung untuk memberikan dan menentukan perintah ibadah yang sangat mulya ini. Cukup kiranya hal ini sebagai
kemulyaan ibadah sholat. Sebab
ibadah lainnya diperintah hanya dengan turunnya wahyu kepada beliau, namun
tidak dengan ibadah sholat, Allah memanggil Hamba yang paling dicintainya yakni
Nabi Muhammad SAW ke hadirat Nya untuk menerima perintah ini. Ketika beliau dan Jibril sampai di
depan pintu langit dunia (langit pertama), ternyata disana berdiri malaikat
yang bernama Ismail, malaikat ini tidak pernah naik ke langit atasnya dan tidak
pernah pula turun ke bumi kecuali disaat meninggalnya Rasulullah SAW, dia
memimpin 70 ribu tentara dari malaikat, yang masing-masing malaikat ini
membawahi 70 ribu malaikat pula. Jibril
meminta izin agar pintu langit pertama dibuka, maka malaikat yang menjaga
bertanya: "Siapakah
ini?" Jibril menjawab:
"Aku Jibril." Malaikat
itu bertanya lagi: "Siapakah yang bersamamu?" Jibril menjawab: "Muhammad
saw." Malaikat bertanya
lagi: "Apakah ia telah diutus (diperintah)?" Jibril menjawab: "Benar". Setelah mengetahui kedatangan
Rasulullah malaikat yang bermukim disana menyambut dan memuji beliau dengan
berkata: "Selamat datang,
semoga keselamatan menyertai Anda wahai saudara dan pemimpin, andalah
sebaik-baik saudara dan pemimpin serta paling utamanya makhluk yang datang
". Maka dibukalah pintu
langit dunia ini ". Setelah
memasukinya ia bertemu Adam dengan bentuk dan postur sebagaimana pertama kali
Allah menciptakannya. Nabi saw
bersalam kepadanya, Adam menjawab salam beliau seraya berkata:"Selamat
datang wahai anakku yang sholeh dan nabi yang sholeh". Di kedua sisi Adam terdapat dua
kelompok, jika melihat ke arah kanannya, ia tersenyum dan berseri-seri, tapi
jika memandang kelompok di sebelah kirinya, ia menangis dan bersedih. Kemudian Jibril AS menjelaskan kepada
Rasulullah, bahwa kelompok disebelah kanan Nabi Adam adalah anak cucunya yang
bakal menjadi penghuni surga sedang yang di kirinya adalah calon penghuni neraka.
Kemudian Rasulullah
melanjutkan perjalanannya di langit pertama ini, tiba-tiba pandangannya tertuju
pada kelompok manusia yang dihidangkan daging panggang dan lezat di hadapannya,
tapi mereka lebih memilih untuk menyantap bangkai disekitarnya. Ternyata mereka adalah manusia yang
suka berzina, meninggalkan yang halal untuk mereka dan mendatangi yang haram. Kemudian ia berjalan sejenak, dan
tampak di hadapan beliau suatu kaum dengan perut membesar seperti rumah yang
penuh dengan ular-ular, dan isi perut mereka ini dapat dilihat dari luar,
sehingga mereka sendiri tidak mampu membawa perutnya yang besar itu. Mereka adalah manusia yang suka
memakan riba.Disana beliau juga menemukan suatu kaum, daging mereka
dipotong-potong lalu dipaksa agar memakannya, lalu dikatakan kepada mereka: "makanlah daging ini sebagaimana
kamu memakan daging saudaramu di dunia, yakni menggunjing atau berghibah".
Kemudian
beliau naik ke langit kedua, seperti sebelumnya malaikat penjaga bertanya
seperti pertanyaan di langit pertama.Akhirnya disambut kedatangan beliau SAW
dan Jibril AS seperti sambutan sebelumnya. Di
langit ini beliau berjumpa Nabi Isa bin Maryam dan Nabi Yahya bin Zakariya,
keduanya mirip baju dan gaya rambutnya. Masing-masing
duduk bersama umatnya. Nabi saw
menyifati Yesus bahwa dia berpostur sedang, putih kemerah-merahan warna
kulitnya, rambutnya lepas terurai seakan-akan baru keluar dari hammam, karena
kebersihan tubuhnya. Nabi
menyerupakannya dengan sahabat beliau 'Urwah bin Mas'ud ats Tsaqafi. Nabi bersalaman kepada keduanya, dan
dijawab salam beliau disertai sambutan: "Selamat datang wahai saudaraku
yang sholeh dan nabi yang sholeh". Kemudian
tiba saatnya ia melanjutkan ke langit ketiga, setelah disambut baik oleh para
malaikat, ia bertemu dengan Yusuf bin Ya'kub. Ia
bersalam kepadanya dan dibalas dengan salam yang sama seperti salamnya Yesus. Nabi berkomentar: "Sungguh dia
telah diberikan separuh ketampanan". Dalam
riwayat lain, beliau bersabda: "Dialah paling indahnya manusia yang
diciptakan Allah, dia telah mengungguli ketampanan manusia lain ibarat cahaya
bulan purnama mengalahkan cahaya seluruh bintang".
Ketika tiba di langit
keempat, beliau berjumpa Nabi Idris AS. Kembali
beliau mendapat jawaban salam dan doa yang sama seperti Nabi-Nabi sebelumnya. Di langit kelima, beliau berjumpa Nabi
Harun bin 'Imran AS, separuh jenggotnya hitam dan seperuhnya lagi putih (karena
uban), lebat dan panjang. Di
sekitar Nabi Harun tampak umatnya sedang khusyu 'mendengarkan petuahnya.Setelah
sampai di langit keenam, ia bertemu beberapa nabi dengan umat mereka
masing-masing, ada seorang nabi dengan umat tidak lebih dari 10 orang, ada lagi
dengan umat di atas itu, bahkan ada lagi seorang nabi yang tidak ada
pengikutnya.
Kemudian beliau
melewati sekelompok umat yang sangat banyak menutupi ufuk, ternyata mereka
adalah Musa dan kaumnya. Kemudian
beliau diperintah agar mengangkat kepala beliau yang mulya, tiba-tiba beliau
tertegun dan kagum karena pandangan beliau tertuju pada sekelompok umat yang
sangat banyak, menutupi seluruh ufuk dari segala sisi, lalu ada suara:
"Itulah umatmu, dan selain mereka terdapat 70 ribu orang yang masuk surga
tanpa hisab ". Pada tahapan
langit keenam inilah ia bertemu dengan Nabi Musa AS, seorang nabi dengan postur
tubuh tinggi, putih kemerahan kulit beliau. Nabi
saw bersalam kepadanya dan dijawab oleh beliau disertai dengan doa. Setelah itu Nabi Musa berkata:
"Manusia mengaku bahwa aku adalah paling mulyanya manusia di sisi Allah,
padahal dia (Rasulullah saw) lebih mulya di sisi Allah dari aku".Setelah
Rasulullah melewati Musa, ia menangis. Kemudian
ditanya akan hal tersebut. Beliau
menjawab: "Aku menangis karena seorang pemuda yang diutus jauh setelah
aku, tapi umatnya lebih banyak masuk surga daripada umatku". Kemudian Rasulullah saw memasuki
langit ketujuh, di sana beliau berjumpa Nabi Ibrahim AS sedang duduk di atas
kursi dari emas di sisi pintu surga sambil menyandarkan punggungnya pada
Baitulmakmur, di sekitarnya berkumpul umatnya. Setelah Rasulullah bersalam dan
dijawab dengan salam dan doa serta sambutan yang baik, Nabi Ibrahim berpesan:
"Perintahkanlah umatmu untuk banyak menanam tanaman surga, sungguh tanah
surga sangat baik dan sangat luas". Rasulullah
bertanya: "Apakah tanaman surga itu?", Ibrahim menjawab:
"(Dzikir) Laa Haula wa laa quwwata illa billahil 'aliyyil' adziim". Dalam riwayat lain beliau berkata: "Sampaikan salamku kepada umatmu,
beritakanlah kepada mereka bahwa surga sungguh sangat indah tanahnya, tawar
airnya dan tanaman surgawi adalah Subhanallah wal hamdu lillah wa laa ilaaha
illallah wallahu akbar ".
Kemudian Rasulullah
diangkat sampai ke Sidratul Muntaha, sebuah pohon besar sehingga seorang
penunggang kuda yang cepat tidak akan mampu untuk mengelilingi bayangan di
bawahnya sekalipun memakan waktu 70 tahun. Dalamnya
memancar sungai air yang tidak berubah bau, rasa dan warnanya, sungai susu yang
putih bersih serta sungai madu yang jernih. Penuh
dengan hiasan permata zamrud dan sebagainya sehingga tidak seorang pun mampu
melukiskan keindahannya. Kemudian
beliau saw diangkat sampai akhirnya berada di hadapan telaga Al Kautsar, telaga
khusus milik beliau saw. Setelah
itu beliau memasuki surga dan melihat disana berbagai macam kenikmatan yang
belum pernah dipandang mata, didengar telinga dan terlintas dalam hati setiap
insan. Begitu pula ditampakkan
kepada beliau neraka yang dijaga oleh malaikat Malik, malaikat yang tidak
pernah tersenyum sedikitpun dan tampak kemurkaan di wajahnya.
Dalam satu riwayat,
setelah beliau melihat surga dan neraka, maka untuk kedua kalinya beliau
diangkat ke Sidratul Muntaha, lalu beliau diliputi oleh awan dengan beraneka warna,
pada saat inilah Jibril mundur dan membiarkan Rasulullah berjalan seorang diri,
karena Jibril tahu hanya beliaulah yang mampu untuk melakukan hal ini, berjumpa
dengan Allah SWT. Setelah berada
di tempat yang ditentukan oleh Allah, tempat yang tidak seorang makhlukpun
diizinkan berdiri disana, tempat yang tidak seorangpun makhluk mampu
mencapainya, beliau melihatNya dengan mata beliau yang mulya. Saat itu langsung ia bersujud di
hadapan Allah SWT. Allah
berfirman: "Wahai Muhammad." "Labbaik
wahai Rabbku", sabda beliau. "Mintalah
sesuka hatimu", firman Nya. Nabi
bersabda: "Ya Allah, Engkau telah menjadikan Ibrahim sebagai Khalil (
kawan dekat), Engkau mengajak bicara Musa, Engkau berikan Dawud kerajaan dan
kekuasaan yang besar, Engkau berikan Sulaiman pemerintah agung lalu ditundukkan
kepada jin, manusia dan setan serta angin, Engkau ajarkan Isa at Taurat dan
Injil dan Engkau jadikan dia dapat mengobati orang yang buta dan belang serta
menghidupkan orang mati ". Kemudian
Allah berfirman: "Sungguh Aku telah menjadikanmu sebagai kekasihku".
Dalam Shohih Imam
Muslim diriwayatkan dari sahabat Anas bin Malik, bahwa Rasulullah bersabda: "... kemudian Allah mewajibkan
kepadaku (dan umat) 50 sholat sehari semalam , lalu aku turun ke Musa (di
langit ke enam), lalu dia bertanya: "Apa
yang telah Allah wajibkan kepada umat Anda?" Aku menjawab: "50 sholat", Musa berkata: "kembalilah kepada
Rabbmu dan mintalah keringanan sebab umatmu tidak akan mampu untuk melakukannya
", Maka aku kembali kepada
Allah agar diringankan untuk umatku, lalu diringankan 5 sholat (jadi 45
sholat), lalu aku turun kembali ke Musa, tapi Musa berkata:"Sungguh umatmu
tidak akan mampu melakukannya, maka mintalah sekali lagi keringanan kepada
Allah ". Maka aku kembali
lagi kepada Allah, dan demikianlah terus aku kembali kepada Musa dan kepada
Allah sampai akhirnya Allah berfirman: "Wahai
Muhammad, itu adalah kewajiban 5 sholat sehari semalam, setiap sholat seperti
dilipatgandakan menjadi 10, maka jadilah 50 sholat" . Maka aku beritahukan hal ini kepada Musa,
namun tetap dia berkata:"Kembalilah kepada Rabbmu agar minta
keringanan", Maka aku
katakan kepadanya: "Aku telah berkali-kali kembali kepada sampai aku malu
kepadanya".
Setelah
beliau menerima perintah ini, maka beliau turun sampai akhirnya menaiki buraq
kembali ke kota Makkah al Mukarromah, sedang saat itu masih belum tiba fajar. Pagi harinya ia memberitahukan
mukjizat yang agung ini kepada umatnya, maka sebagian besar diantara mereka
mendustakan bahkan mengatakan nabi telah gila dan tukang sihir, saat itu
pertama umat yang membenarkan dan percaya ia adalah Sayyiduna Abu Bakar, maka
pantaslah ia bergelar As Shiddiq, bahkan tidak sedikit diantara mereka yang
tadinya beriman, kembali murtad keluar dari syariat. Sungguh keimanan itu intinya adalah
membenarkan dan percaya serta pasrah terhadap semua yang dibawa dan diberitakan
Nabi Muhammad SAW, sebab beliau tidak mungkin berbohong apalagi berkhianat
dalam Risalah dan Dakwah beliau. Beliaulah
Nabi yang mendapat gelar Al Amiin (dipercaya), Ash Shoodiq (selalu jujur) dan
Al Mashduuq (yang dibenarkan segala ucapannya).Shollallahu 'alaihi wa aalihi wa
sallam.
Sumber: kitab Al
Anwaarul Bahiyyah dan Dzikrayaat wa Munaasabaat,
karya Al Imam Al
Muhaddits As Sayyid Muhammad bin Alawy al Maliky al Hasany RA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar